Jakarta (ANTARA News) - Rapat pleno anggota Komisi Pemilihan Umum telah menyepakati jadwal pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) putaran pertama pada 8 Juli 2009 dan jika ada putaran kedua akan dilaksanakan pada 8 September 2009.
"Rapat pleno menyetujui 8 Juli untuk pilpres putaran satu dan 8 September untuk putaran kedua," kata anggota KPU Abdul Aziz, di Jakarta, Kamis, ketika ditemui di ruang kerjanya.
Dalam menetapkan jadwal pilpres, anggota KPU mempertimbangkan beberapa poin diantaranya mengenai pelaksanaan tahapan mulai dari pemutakhiran data pemilih, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, verifikasi, kampanye, dan pengadaan logistik.
"Logistik pilpres putaran pertama prosesnya bisa dimulai sebelum penetapan capres. Yang berat memang untuk (logistik) putaran kedua," katanya.
Ditemui terpisah, anggota KPU Andi Nurpati mengatakan rapat pleno KPU telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan waktu penyelesaian sengketa pemilu legislatif dalam menetapkan jadwal Pilpres sehingga putaran pertama dapat dilaksanakan di awal Juli 2009.
KPU sepakat untuk menjadikan penetapan hasil pemilu legislatif yang diumumkan pada 9 Mei 2009 sebagai dasar untuk pendaftaran calon presiden dan wakil presiden oleh partai yang memenuhi syarat.
Sebelumnya, saat menyusun jadwal pilpres KPU mempertimbangkan waktu penyelesaian sengketa pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi. Anggota KPU berulangkali melakukan koordinasi dengan hakim MK dan meminta agar waktu penyelesaian sengketa dipercepat.
Namun kemudian rapat pleno KPU memutuskan untuk tidak menunggu hasil sengketa pemilu legislatif di MK. Landasan KPU untuk menerima pendaftaran calon presiden dan wakil presiden adalah hasil pemilu legislatif yang ditetapkan oleh KPU pada 9 Mei 2009.
Andi mengungkapkan jika pilpres dilaksanakan awal Juli 2009 maka waktu penyiapan logistik masih mencukupi. Panitia Pengadaan dapat memulai lelang sejak April 2009.
"Tetapi khusus surat suara tidak bisa dicetak dulu kalau belum ada calon presiden dan wakil presiden yang memenuhi syarat," katanya.
READ MORE...
Isiiii Yaaach!!!!
ButterFly
pRieNd's Q
About Me
Blog Archive
Jam - Q
KaLendEr Ku
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang hampir tidak pernah absen kehadirannya setiap tahun. Kota Surabaya sendiri jumlah kasus DBD dari tahun 2008 sampai tahun 2009 relatif sama, seperti yang diungkapkan oleh dr. Ina Aniati Aniati, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. “PSJN (Pemberantasan Sarang Jentik dan Nyamuk, Red) paling efektif untuk cegah DBD,” papar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini mengenai upaya pencegahan DBD.
a menjelaskan bahwa hingga saat ini PSJN menjadi ‘primadona’ dalam sosialisasi pencegahan DBD, karena PSJN mencegah jentik menjadi nyamuk, “Tempat jentik pun jelas, yakni di penampungan air, tidak seperti nyamuk yang bebas berterbangan kemana saja,” jelas ibu dua orang anak ini.
Terdapat beberapa upaya lain untuk mencegah dan memberantas DBD, namun sebelum kita beranjak pada upaya-upaya tersebut, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu bagaimana sebenarnya DBD, sehingga dalam mengaplikasikan pencegahannya dapat lebih baik dan efektif.
Apa itu DBD
DBD Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Sejak tahun 1968 kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia. “Padatnya penduduk membuat nyamuk senang, karena nyamuk lebih mudah menggigit,” ungkap dr. Ina. Selain itu, seperti yang dijelaskan olehnya, bahwa kepadatan penduduk menjadikan produksi sampah meningkat, sehingga menambah tempat bagi nyamuk untuk bersarang.
Gejala dan Tanda DBD
Pada umumnya penderita DBD dikenal dengan gejala bintik-bintik atau ruam merah pada kulit yang apabila diregangkan malah terlihat jelas bintik-bintiknya. Hal itu memang menjadi salah satu tanda bahwa telah tergigit nyamuk Aedes agypti. Untuk lebih waspada dan menindaklanjuti kasus DBD, berikut beberapa gejala DBD :
1. Demam
Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 mendadak turun. Jika digambarkan, maka grafiknya menyerupai pelana kuda.
Jangan tunggu hingga 7 hari, lepas hari ketiga panas tetap tinggi, dianjurkan untuk memeriksakan diri dengan tes darah. Karena apabila dalam waktu kurang dari 7 hari penderita tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penderita dapat meninggal dunia.
2. Tanda-tanda pendarahan
Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa uji Torniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih manifestasi perdarahan sebagai berikut : Petekie, Purpura, Ekimosis, Perdarahan konjungtiva, Epistaksis, Perdarahan gusi, Hematemesis, Melena, dan Hematuri.
Petekie sering sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk. Untuk membedakannya, regangkan kulit, jika bintik merah pada kulit tersebut hilang maka bukan Petekie. Petekie merupakan tanda pendarahan yang tersering ditemukan. Tanda ini dapat muncul pada hari-hari pertama demam.
Uji Torniquet dinyatakan positif, jika terdapat 10 atau lebih Petekie pada kulit seluas 1 inci persegi (2,5 x 2,5 cm) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa cubiti).
3. Pembesaran Hati (Hepatomegali)
Sifat pembesaran hati :
1. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit
2. Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit
3. Nyeri tekan sering ditemukan tanpa disertai ikterus
4. Renjatan (Syok)
Tanda-tanda renjatan:
1. Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki
2. Penderita menjadi gelisah
3. Sianosis di sekitar mulut
4. Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba
5. Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang
Penyebab renjatan: karena perdarahan, atau karena kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang terganggu.
5. Trombositopeni
1. Jumlah trombosit < 100.000/μl biasanya ditemukan diantara hari ke 3-7 sakit
2. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal atau menurun.
3. Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien diduga menderita DBD, bila normal maka diulang tiap hari sampai suhu turun.
6. Hemokonsentrasi (Peningkatan Hematokrit)
Meningkatnya nilai hematokrit (Ht) menggambarkan hemokonsentrasi selalu dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka terjadinya perembesan plasma, sehingga dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan trombosit mendahului peningkatan hematokrit.
7. Gejala Klinik lain
1. Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD ialah nyeri otot, anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan kejang
2. Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai ensefalitis
3. Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului perdarahan gastrointestinal dan renjatan
Pertolongan Bagi Penderita DBD
1. Penderita diberi minum yang banyak
2. Penderita dikompres dengan air dingin
3. Penderita diberi obat penurun panas
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit, khususnya bila penderita tampak gelisah, ujung kaki dan tangannya dingin dan berkeringat.
Penularan DBD
DBD dapat dengan mudah menular melalui vektor penularnya, yakni nyamuk Aedes aegypti melalui gigitannya. Meskipun nyamuk Aedes albopictus dapat menularkan DBD tetapi peranannya dalam penyebaran penyakit sangat kecil, karena biasanya hidup di kebun-kebun. Seminggu setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue, maka orang tersebut akan jatuh sakit demam berdarah, atau dapat juga tetap sehat tetapi menjadi carrier (sumber penular dengan menyimpan virus dengue).
Karena nyamuk yang menggigit orang yang darahnya mengandung virus dengue, sepanjang nyamuk tersebut hidup akan tetap mengandung virus dengue dan setiap saat dapat ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya pula (menggigit pada siang hari).
Apabila terdapat tetangga Anda yang menderita DBD dan lokasi rumahnya berada tidak jauh dari rumah Anda, maka perlu diwaspadai akan keberadaan nyamuk Aedes aegypti, hal ini karena kemampuan terbang nyamuk tersebut +40 m, dan jangkauan terbang maksimal sejauh 100 m. Sehingga secepatnya melakukan pembersihan terhadap tempat-tempat penampungan air di sekitar Anda atau menghubungi Puskesmas terdekat.
Sehingga setiap orang dapat terserang demam berdarah setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue. Hanya saja ketahanan tubuh setiap orang yang memungkinkan tingkat kasus DBD berbeda satu sama lain. Sehingga selain memberantas vektor penular dan menghindarinya, ada baiknya setiap orang menjaga imunitasnya sehingga dapat terhindar dari kasus DBD.
Tempat Penularan Bagi Penularan DBD
Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Tempat potensial untuk terjadi penularan DBD adalah :
1. Wilayah yang banyak kasus DBD (endemis)
2. Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang datang dari berbagai wilayah. Tempat-tempat tersebut antara lain :
1. Sekolah, karena anak/murid sekolah berasal dari berbagai wilayah selain itu merupakan kelompok umur yang paling susceptible terserang DBD
2. Rumah sakit/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Karena dalam hal ini orang yang datang dari berbagai wilayan dan kemungkinan diantaranya adalah penderita DBD atau carier virus dengue
3. Tempat umum lainnya seperti : hotel, pertokoan, pasar, restoran, dan tempat ibadah
3. Pemukiman baru di pinggir kota
Karena di lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai wilayah, maka kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau carier yang membawa virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.
Pencegahan DBD
Umumnya kebanyakan orang terparadigma dengan pemberantasan DBD melalui fogging atau penyemprotan. Padahal untuk melakukan fogging tersebut diperlukan beberapa ketentuan, mulai dari PE dan kemudian pengajuan surat penyemprotan kepada Rumah Sakit terdekat. Hal ini karena fogging tidak baik apabila diterapkan terlalu sering.
Disamping itu, untuk memberantas nyamuk dan juga jentik, terdapat beberapa cara sederhana dan hanya diperlukan kepedulian, ketelitian dan keuletan setiap penghuni rumah akan keadaan lingkungan.
Cara paling efektif untuk mencegah penularan DBD adalah dengan menghindari gigitan nyamuk penular, mengurangi populasi nyamuk penular, dan mengenali cara hidup nyamuknya. Mengapa tindakan menghindari vektor penular itu penting, karena seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa apabila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk, selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya.
Kira-kira satu minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik). Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menusuk (menggigit), sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya (proboscis), agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain.
Virus ini akan tetap berada di dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah mengisap virus dengue menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya. Maka dari itu perlu bagi masyarakat mengetahui lebih dalam sifat, ataupun cara hidup dari nyamuk pembawa virus dengue ini, sehingga dapat menghindari gigitannya.
Pertama-tama kita kenali dulu ‘tamu’ di siang hari ini.
1. Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk domestik, yakni nyamuk yang berada di bangunan-bangunan seperti contohnya rumah dan tersebar luas di daerah tropis
2. Kemampuan terbang + 40 m, maksimal 100 m
3. Senang dengan benda yang bergantungan dan di tempat yang lembab/gelap
4. Siklus hidup : telur – jentik – kepompong dalam air ( + 7 – 10 hari )
5. Sekali bertelur menghasilkan 100-200 telur
6. Tempat perkembangbiakan adalah di TPA (Tempat Penampungan Air)
Sehingga dari itu cara yang untuk menurunkan populasi nyamuk Aedes aegypti adalah melalui cara yang telah dikenal oleh masyarakat yakni melalui 3 M, yakni :
1. Menutup TPA
2. Menguras TPA seminggu sekali dan terus menerus
3. Mengubur barang-barang bekas yang menjadi TPA
Akhir-akhir ini pencegahan dan pemberantasan DBD tidak hanya dapat ditempuh melalui 3M, cara terefektif adalah melalui PSJN (Pemberantasan Sarang Jentik dan Nyamuk). Seperti yang telah diungkapkan oleh dr. Ina di awal artikel bahwa PSJN merupakan cara paling ‘mujarab’ untuk menekan angka kasus DBD. Selain karena tempat jentiknya yang jelas, yakni di Tempat Penampungan Air (TPA), juga karena jentik merupakan awal fase hidup nyamuk. Dan upaya dalam menerapkan PSJN ini ditempuh dengan beberapa cara diantaranya adalah melalui :
1. Pemberdayaan masyarakat dengan pembinaan ratusan Kader Wamantik (Siswa Pemantau Jentik) dan Bumantik (Ibu Pemantau Jentik), yang bertugas memantau 10 rumah di sekitarnya menyangkut keberadaan jentik di rumah mereka. Tidak lupa juga memberikan penyuluhan
2. Ikanisasi
3. Abatesasi (temephos)
4. Fogging, dengan syarat dan persetujuan dari Rumah Sakit sekitar
Kesadaran dan kepedulian masyarakat merupakan kunci awal dari menurunnya angka DBD di suatu wilayah. Sehingga DBD dapat terjadi di wilayah mana pun, termasuk di wilayah elit. ”Hindari gigitan nyamuk dengan turunkan populasi,” pesan dr. Ina. Melalui kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, maka secara otomatis akan menghambat perkembangan jentik, dengan adanya kepedulian maka aplikasi dari upaya-upaya memberantas DBD pun akan terealisasi, dengan begitu tidak akan memberi kesempatan bagi si nyamuk untuk berkembang.
READ MORE...
Langkah-langkah menghilangkan virus komputer
Posted in IT Solution, Tutorial - 66 Comments
Beberapa tahun belakangan banyak bermunculan virus-virus yang mulai merepotkan masyarakat pengguna komputer. Kalau dahulu pengguna internet saja yang dipusingkan oleh virus karena penyebarannya yang masih terbatas melalui email dan jaringan. Seiring perkembangan teknologi maka perangkat mobile teknologi informasi juga berkembang. Saat ini hampir tiap pengguna komputer pasti memiliki flash disk yang merupakan media penyimpanan data yang sangat portable dan mudah digunakan karena sifatnya seperti disket namun dengan kapasitas besar dan tidak mudah rusak. Namun kepopuleran flash disk di pengguna komputer memancing para pembuat virus untuk membuat virus yang menyebar melalui media penyimpanan ini. Hal ini membuat para pengguna yang kurang paham komputer terkadang tertipu karena menjalankan virus yang disangkanya adalah file lain seperti file dokumen Microsoft Word, Folder, atau bentuk file lainnya. Padahal yang sedang dibuka adalah program virus yang memiliki icon sama dengan file-file tersebut.
Tidak perlu membahas terlalu panjang sejarah kemunculan virus ini, namun buat pengguna yang sudah terkena virus maka sebenarnya langkah pembasmian virus-virus tersebut hampir sama. Biasanya masyarakat umum yang tidak memiliki akses internet di komputernya akan lebih mudah terkena virus karena antivirus yang tidak up to date sehingga antivirus miliknya tidak mengenali virus-virus baru. Ada beberapa cara menghilangkan virus dari komputer anda bila sudah terlanjur terinfeksi virus ini. Teknik-teknik berikut dibahas pada sistem operasi Windows XP karena OS inilah yang paling umum terinfeksi dan paling banyak digunakan. Berikut adalah teknik teknik tersebut:
Menghapus dengan antivirus di komputer lain
Dengan melepaskan hardisk komputer yang telah terinfeksi virus kemudian dipasangkan ke komputer lain yang memilki antivirus yang terbaru atau setidaknya mampu mengenali virus di sistem yang telah terinfeksi. Lakukan full scanning pada hardisk sistem yang terinfeksi dan hapus semua virus yang ditemukan. Setelah selesai hardisk tersebut sudah dapat dipasang kembali dikomputer dan jalankan sistem seperti biasa. Lakukan pemeriksaan kembali apakah komputer masih menunjukkan gejala yang sama saat terkena virus. Cara ini ampuh membersihkan virus sepanjang antivirus di komputer lain tersebut dapat mengenali dan menghapus virus di hardisk yang terinfeksi. Namun virus masih meninggalkan jejak berupa autorun atau startup yang tidak berfungsi. Jejak ini terkadang memunculkan pesan error yang tidak berbahaya namun mungkin sedikit mengganggu.
Menghapus dengan sistem operasi lain
Pada laptop atau komputer yang tidak dapat dilepas harddisknya maka cara lain adalah menjalankan sistem operasi lain yang tidak terinfeksi virus dan melakukan full scan terhadap seluruh harddisk. Biasanya ada beberpa pengguna yang menggunakan dual OS seperti Linux dan Windows atau Windows XP dan Windows Vista dsb. Selain itu bisa juga menggunakan LiveCD atau OS Portable seperti Knoopix dan Windows PE ( Windows yang telah diminimazed dan dapat dibooting dari media penyimpanan portable seperti flash disk atau CD.) lalu lakukan full scanning dengan antivirus terbaru. Efektifnya sama dengan menghapus virus dengan antivirus di komputer lain contoh diatas. Virus terkadang masih meninggalkan jejak tidak berbahaya.
Menghapus secara manual
Bila anda kesulitan melakukan hal diatas masih ada cara lain yaitu dengan cara manual. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Matikan process yang dijalankan oleh virus. Virus yang aktif pasti memiliki process yang berjalan pada sistem. Process ini biasanya memantau aktifitas sistem dan melakukan aksinya bila ada kejadian tertentu yang dikenali virus tersebut. Contohnya pada saat kita memasang flash disk, process virus akan mengenali aksi tersebut dan menginfeksi flash disk dengan virus yang sama. Proses ini harusnya bisa dilihat dari task manager yang bisa diaktifkan dengan tombol Ctrl + Alt + Del namun terkadang virus akan memblokir aksi ini dengan melakukan log off, menutup window Task Manager, atau restart sistem. Cara lain adalah menggunakan tool lain untuk melihat dan mematikan proses virus. Saya biasa menggunakan Process Explorer dari http://www.sysinternals.com/ . Dengan tool ini anda bisa mematikan process yang dianggap virus. Pada saat mematikan proses milik virus perlu diperhatikan terkadang proses milik virus terdiri atas lebih dari 1 proses yang saling memantau. Bila 1 proses dimatikan maka proses tsb akan dihidupkan lagi dengan proses lainnya. Karena itu mematikan process virus harus dengan cepat sebelum proses yang dimatikan dihidupkan lagi oleh proses lainnya. Kenali terlebih dahulu proses yang dianggap virus lalu matikan semuanya dengan cepat. Biasanya virus menyamar menyerupai proses windows tapi tentu ada bedanya seperti IExplorer.exe yang meniru Explorer.exe. Berikut adalah proses windows yang bisa dijadikan referensi proses yang dikategorikan aman:
C:\WINDOWS\system32\smss.exe
C:\WINDOWS\system32\csrss.exe
C:\WINDOWS\system32\winlogon.exe
C:\WINDOWS\system32\services.exe
C:\WINDOWS\system32\svchost.exe
C:\WINDOWS\system32\lsass.exe
C:\WINDOWS\Explorer.exe
Selain process explorer anda bisa menggunakan tools lainnya yang mungkin lebih mudah dan bisa menghapus process sekaligus. Contoh lain adalah HijackFree. Anda bisa mencari di google tools sejenis.
2. Setelah proses mematikan virus berhasil lakukan pengembalian nilai default parameter sistem yang digunakan virus untuk mengaktifkan dirinya dan memblokir usaha menghapus dirinya. Parameter tersebut berada pada registry windows yang bisa di reset dengan nilai defaultnya. Simpan file berikut dengan nama apa saja dengan extention file .reg. Kemudian eksekusi file tersebut dengan mengklik 2 kali. Bila ada konfirmasi anda bisa menjawab Yes/Ok. Berikut file registry tersebut:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced]
"Hidden"=dword:00000000
"SuperHidden"=dword:00000000
"ShowSuperHidden"=dword:00000000
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet002\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon]
"Shell"="Explorer.exe"
"Userinit"="C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,"
[HKEY_CLASSES_ROOT\regfile\shell\open\command]
@="regedit.exe \"%1\""
[HKEY_CLASSES_ROOT\scrfile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
[HKEY_CLASSES_ROOT\piffile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
[HKEY_CLASSES_ROOT\comfile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
File registry diatas akan membuka blokir regedit, mencegah virus mencangkokkan dirinya pada sistem, dan reset parameter lain untuk mencegah virus jalan lagi.
3. Setelah proses virus dimatikan dan parameter sistem di reset. Cegah virus aktif kembali dengan menghapus entry virus pada autorun dan startup Windows. Bisa menggunakan tool bawaan windows MSConfig atau mengedit langsung pada registry dengan Regedit. Untuk lebih mudahnya gunakan tools pihak ketiga seperti autoruns dari http://www.sysinternals.com untuk menghapus entry autorun dan startup milik virus tsb. Jangan lupa periksa folder StartUp pada menu Start Menu -> Programs -> Startup dan pastikan tidak ada entry virus tsb.
4. Download antivirus terbaru dan lakukan full scanning pada sistem agar antivirus memeriksa keseluruhan sistem dan menghapus semua virus yang ditemukan. Saya menyarankan avira yang bisa didownload dari http://www.free-av.com karena sifatnya free dan scanner virus yang sama tangguhnya dengan antivirus komersil seperti Symantec atau Kaspersky.
5. Sebelum restart pastikan anda tidak melewatkan virus baik dari proces atau autorun dan startup sistem. Karena bila tidak maka pada saat restart maka sistem akan kembali seperti pada saat terinfeksi virus dan sia-sia semua langkah yang anda lakukan sebelumnya.
6. Setelah restart periksa kembali komputer anda dan perhatikan apakah gejala yang muncul pada saat komputer terinfeksi masih ada atau tidak. Bila ada maka anda terlewat beberpa autorun virus atau reset parameter sistem diatas tidak berhasil. Lakukan langkah diatas dan periksa lebih cermat tiap langkah anda sebelum melakukan restart sistem.
Itulah langkah-langkah penghapusan virus pada sistem Windows XP. Untuk mencegah virus datang kembali sebaiknya anda rajin update antivirus atau memasang aplikasi pencegah seperti WinPooch atau Comodo Firewall yang akan memperingatkan pengguna bila ada program lain yang akan memodifikasi sistem. Jadi walaupun virus tersebut tidak dikenali akan tetapi sebelum masuk maka pengguna akan diperingatkan oleh aplikasi pencegah. Bila anda mengenali program yang hendak mengakses sistem anda maka anda bisa mengijinkan akses tersebut namun bila tidak sebaiknya tolak dan blokir akses tersebut karena ada kemungkinan program tersebut adalah virus.
Berhati-hati pada saat membuka flash disk. Jangan membuka flash disk dengan klik 2 kali. Buka dengan klik kanan lalu pilih menu Open agar fitur autoplay pada flash disk tidak menjalankan virus secara ototmatis. Jangan lupa perhatikan file yang anda buka. Walaupun iconnya sama perhatikan bahwa file yang anda buka buka tipe application atau program. Pastikan file word adalah betul-betul word dan folder betul-betul folder bisa dengan melihat detail atau properties dari file tsb. Semoga artikel ini membantu dan mencegah anda terinfeksi virus komputer.
READ MORE...
Kecelakaan pesawat angkut jenis C-130 Hercules Alpha 1325 milik TNI AU yang terjadi di Desa Geplak, Karas, Megetan, Jawa Timur, Rabu (20/5) pagi ini, diawali dengan copotnya salah satu sayap pesawat.
Kesaksian ini diungkapkan Agus Yulianto, warga Desa Geplak yang sempat melihat proses sebelum jatuhnya pesawat sekitar pukul 06.00 pagi. Menurut Agus, sejak sekitar dua kilometer arah utara dari lokasi kecelakaan, pesawat sudah terlihat oleng. “Ada yang berjatuhan, seperti mur dan baut dari pesawat itu. Juga ada asap dari bagian pesawat itu,” kata Agus.
“Terus sekitar 500 meter sebelum pesawat jatuh, salah satu sayap copot. Pesawat makin menukik dan akhirnya jatuh menimpa dua rumah,” kata Agus lagi.
Di lapangan, warga sekitar masih memadati lokasi kecelakaan. Belum diperoleh informasi resmi mengenai jumlah korban yang tewas dalam musibah ini. Namun, sejak pagi tadi, petugas dari TNI AU, Polwil Madiun, dan Polres Magetan bergantian mengambil janazah dari lokasi kejadian.
Informasi sementara dari RS Iswahyudi, dari 70 korban yang dilarikan ke rumah sakit, 57 di antaranya dipastikan tewas. Adapun dari dua rumah yang tertimpa pesawat, ada satu korban yang dipastikan tewas. Kedua rumah itu dihuni sembilan orang, dalam kondisi kedelapan lainnya belum diketahui nasibnya.
Wartawan Dilarang Ambil Gambar
Di tengah kondisi mengenaskan yang sedang terjadi, aparat TNI AU melakukan aksi pemaksaan terhadap wartawan untuk tidak mengabadikan kejadian tersebut.
Alhasil, beberapa wartawan dipaksa untuk menghapus rekaman gambar yang telah mereka peroleh, meski ada beberapa wartawan yang berhasil menyelamatkan informasi publik yang mereka dapatkan tersebut. Terlihat sekali kesan bahwa TNI AU berupaya untuk menutup-nutupi kejadian ini untuk tidak diinformasikan kepada publik.
salah seorang wartawan melaporkan identifikasi korban agak sulit karena banyak jenazah korban dalam keadaan rusak akibat terbakar, sehingga sulit dikenali.
Selain itu, juga tidak ditemukan kartu identitas sehingga menyulitkan petugas untuk mengidentifikasi korban. Petugas hanya mengandalkan pakaian atau asesoris yang dipakai korban tewas sebagai acuan untuk mengidentifikasi.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soedono, Madiun dr Dodo Anondo MPH mengatakan dari 15 korban yang selamat, 11 orang di antaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono, Madiun. Sedangkan empat lainnya dirawat di RS TNI AU Lanud Iswahyudi.
“Ada lima korban, di antaranya mengalami luka di bagian kepala dan gegar otak, bahkan ada yang perlu menjalani CT-Scan,” katanya.
Ke-11 korban yang dirawat di RSUD dr Soedono, Madiun adalah Mayor Lekahena (41) co-pilot dirawat di ruang ICU, Ny Mia (30) dioperasi di ruang ROD, Umi Kusuma (25) dioperasi di ruang IPI (instalasi perawatan intensif), Mr X (40) dirawat di ruang ICU, Jeri (3) dioperasi di ruang IPI, Prada Purwanto (24) asal Sewon Bantul, Yogyakarta dirawat di ruang ROD.
Selain itu, Angga (balita) dirawat di ICU, Warsito (35) asal Sukoharjo, Jateng yang dirawat di ruang ROD, Sulasmin (30) penduduk yang rumahnya tertimpa pesawat dirawat di ruang ROD, Serka Susanto (33) asal Ngawi, Jatim dirawat di ruang ROD, serta Mayor Dedi Fahrudin.
“Empat korban selamat lainnya yang dirawat di RS TNI AU Lanud Iswahyudi yakni Serka Agus Juwarsa, Serka M Saputra, Serma Rudi, dan Anggun (2),” katanya.
Angga yang mengalami gegar otak terlihat siuman dan menangis sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu.
“Kasihan anak itu, ibunya tewas dan dua kakaknya juga tewas. Sedangkan ayahnya tugas di luar Jawa,” kata salah seorang perawat di rumah sakit itu.
Hingga Rabu malam penyebab jatuhnya pesawat Hercules itu belum diketahui. “Penyebabnya belum diketahui, karena masih diselidiki TNI AU,” kata Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno SIP MSc setelah menengok 11 korban selamat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono, Madiun.
Ia mengatakan rute penerbangan yang sudah rutin itu dari Halim Perdanakusumah (Jakarta), Lanud Iswahyudi (Magetan), Lanud Hasanuddin (Makassar), dan berakhir di Lanud Biak (Papua).
“Penerbangan rutin itu dilakukan untuk patroli dan cek udara dengan mengikutsertakan sejumlah anggota TNI AU, keluarga warga sipil yang kembali ke lokasi temnpat tugas yakni Malang, Madiun, Makassar dan Biak,” katanya.
Namun, kata dia, pesawat Hercules yang jatuh di persawahan di Magetan itu tidak sedang dalam posisi untuk melakukan pendaratan.
Sementara itu, Wakil Presiden M Jusuf Kalla di Jakarta mengatakan jatuhnya pesawat angkut jenis Hercules C130 milik TNI AU ini terjadi akibat tidak adanya anggaran yang cukup untuk pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di Indonesia.
“Itu akibat tidak diberikan porsi yang cukup untuk alutsista kita. Alutsista yang dimiliki TNI-AU sebagaian besar sudah tua usianya, dan dibeli ketika zaman (alm) Jenderal M Jusuf. Karena itu ke depan anggaran alutsista harus segera dipenuhi,” katanya.
Apalagi, kata wapres, untuk pesawat angkut jenis Hercules tidak hanya digunakan untuk perang, tetapi juga untuk tugas-tugas kemanusian pada masa damai.
Senada dengan itu, anggota Komisi I (bidang pertahanan dan luar negeri) DPR RI Yuddy Chrisnandi mengatakan jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di Desa Geplak, Magetan tersebut merupakan konsekuensi penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah tua.
“Kita prihatin. Jatuhnya pesawat Hercules adalah musibah yang apabila dirunut sebagai konsekuensi penggunaan alutsista udara yang sudah berumur tua, serta ketidakcukupan biaya perawatan.” katanya.
Tiga hal yang menjadi faktor penyebab jatuhnya Hercules C-103 karena umur alutsista tua, minimnya anggaran perawatan dan adanya kemungkinan suku cadang pesawat yang dikanibal.
Menurut dia, minimnya anggaran pertahanan menyebabkan TNI tidak bisa memiliki peralatan perang, termasuk pesawat angkut baru, apalagi modern, sehingga dapat meminimalisir risiko terjadi kecelakaan.
Musibah demi musibah melanda negeri ini, sangat miris hati kita kalau menyaksikan begitu banyaknya musibah yang terjadi di Negeri yang kita cintai ini, mungkin kita perlu menginstropeksi diri kepada Allah Azza wa Jalla, saya mengundang partisipasi para kawan-kawan untuk berkomentar dan berpendapat apa sih… yang telah terjadi di Republik ini, sehingga rentetan musibah yang tidak henti-hentinya terus melanda Negeri kita, silahkan…
Entri ini dituliskan pada 21 Mei 2009 pada 7:35 AM dan disimpan dalam Dunia Politik, Fenomena Aneh, Keajaiban Dunia, Kisah-Kisah, Misterius, Pesawat Hercules, Tokoh. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.
READ MORE...